Follow us on social

pestakampung.id

  /  Blog   /  Upaya Penelusuran Budaya Bernyayi Orang Manggarai Berupa Album Direktori Suara

Upaya Penelusuran Budaya Bernyayi Orang Manggarai Berupa Album Direktori Suara

Sound of Manggarai—pada produksi perdananya—merupakan proyek purwarupa direktori pengetahuan dan pengalaman warga dalam kebudayaan bernyanyi yang disebut sebagai rindo atau dere yang tersebar di kampung-kampung bagian barat Manggarai berupa pendokumentasian, pencatatan dan pengarsipan audio.

Apa yang disebut sebagai pendirektorian merupakan istilah yang sudah ada dalam keilmuan komputer yang artinya serupa dengan sistem berkas atau yang dikenal sebagai folder atau drawer—jalur menentukan nama disk (komponen perangkat keras), atau lokasi (address system), dan semua laci penyimpanan yang mengarah ke file yang ditentukan—membentuk struktur direktori. Itu semacam mesin tata kelola penyimpanan dan pengelompokkan data yang sistematis.

Dalam konteks praktik pendokumentasian kebudayaan, cara kerja ini disebut sebagai direktori seni yang menunjukkan kerja pengarsipan kesenian berupa data dan informasi yang telah dikelola berdasarkan penomoran, pengurutan maupun kategorisasi. Cara ini juga  membantu pengelolaan data dapat kita simpan, kenali dan kita temukan dalam perbendaharaan arsip pengetahuan budaya yang sudah dikumpulkan.

Sound of Manggarai memungkinkan menjadi proyek pengarsipan kumpulan berkas, data dan informasi yang inovatif dalam mengarsipkan banyaknya budaya bernyanyi yang tersebar di Manggarai yang memungkinkan untuk didirektorikan berdasarkan dari mana nyayian itu berasal (kampung), nama pelantun (pewaris lagu dan budaya caci), hingga menandai judul setiap nyayian. Itu serupa ribuan berkas lagu yang ditumpuk di banyak laci buku maupun drive penyimpanan di jagat internet, tetapi dapat kita temukan dengan mudah jika ada model pendirektoriannya. Baik itu berupa pencatatan dalam buku, digitalisasi, atau lebih jauh lagi merancangnya menjadi sistem berbasis bahasa pemrograman komputer.

Pendokumentasian budaya bernyayi ini diarsipkan berdasarkan situasi pelantun saat direkam, mengingat goet (pepatah atau syair) yang digunakan cenderung intuitif dan beragam yang disesuaikan pelantun untuk kebutuhan atau tujuan tertentu walaupun iramanya bisa saja sama. Sebagai rekomendasi, pendirektorian ini memungkinkan dapat dikerjakan dengan pendekatan kategorisasi spasial yakni dimulai dari rekaman yang lebih spesifik yang dimulai dari kampung per kampung. Namun sebagian berar lagu di dalam album direktori ini mengupayakan deretan daftar lagu yang sering maupun umum dibawakan yang disebut sebagai lagu lama.

Inilah proyek percobaan kecil penderiktorian warisan budaya bernyanyi (rindo atau dere) berupa perpaduan buku dan album lagu yang tersinkronisasi dengan music digital platform.

Sound of Manggarai sebagai pilot project dikerjakan sejak Juli hingga September 2024 sebagai proyek berkala dan berkelanjutan yang dimungkinkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur melalui Bantuan Perseorangan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan Tahun 2024.

Aden Firman
Labuan Bajo, 20 September 2024

About The Author

Bekerja dengan audio-visual, kearsipan seni, grafikawan dan penata letak sejumlah buku terkait isu perkotaan, kebudayaan, dan seni rupa kontemporer. Mengerjakan proyek musik solo di Bunyi Waktu Luang dan ikut membentuk kelompok musik instrumental Mori. Kurator di komunitas Videoge, sebuah klub belajar, kolektif seni dan multimedia yang berbasis di Labuan Bajo.

Post a Comment

Translate »
You don't have permission to register